Thursday, June 1, 2023

Anak Kecil Main Api, Terbakar Hati Yang Sepi

 Insan semuanya bijak memberi alasan,

Semua pujangga mewah penulisan,

Setiap kita mudah kasih berkasihan,

Selalu menangkis lukanya perasaan.


Betapa kita masih meniti jalanan berliku,

Bagai melangit tingginya sebuah impian,

Keluhan anak saling berpandangan kehairanan,

Kemana arah ingin berjalan tanpa tujuan.


Generasi kita pewaris masa depan,

Menanggung beban ketamakan pimpinan,

Projek mega saling dibina bagai pelumbaan,

Pemiutang senyum laba menebal bak salju dipergunungan.


Anak muda melangkah gembira tertawa tanpa sedar,

Tanah air telah dipajak digadai setiap incinya,

Bila semua akan ditebus semula oleh sang Penguasa,

Meniti hari bersilih tahun nilainya sukar dibayar.

Dari Hari Ke Minggu

 Dari jendela Kemiskinan, 

Dari keringat penuh kesederhanaan,

Dari jerih payah perusahaan,

Dari langkah cita Dan impian.


Hari semalam telah berlalu pergi dengan sepi,

Hari ini datang dengan harapan memberi seribu erti,

Hari esok menanti dengan doa seorang insani,

Hari lusa diimpikan membawa satu bahagia.


Ke mana hilangnya manusia nestapa,

Ke mana perginya saudara ketawa,

Ke mana larinya sahabat bernostalgia,

Ke mana arahnya pertemuan pujangga.


Minggu ini ramainya penglipur lara,

Minggu lalu perginya para pembudaya,

Minggu depan mungkin penuh sang pencinta,

Minggu mendatang menanti sinar ceria.